Tahukah kamu apa perbedaan mitosis dan meiosis? Mitosis dan meiosis adalah jenis pembelahan sel. Pembelahan sel yaitu proses terjadinya pembagian diri sebuah sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Tujuan pembelahan sel ini untuk pertumbuhan, perbaikan diri, serta berkembang biak.
Untuk mengetahui perbedaan mitosis dan meiosis beserta pengertian, proses, dan fungsinya, simaklah artikel berikut ini!
Baca juga: Apa Peran Hormon dalam Emosi? Ini Faktanya
Pengertian Mitosis dan Meiosis
Berikut ini adalah pengertian yang wajib kamu pahami tentang mitosis dan meiosis:
Mitosis
Mitosis adalah proses pembelahan sel induk yang membagi diri menjadi dua sel anak yang identik. Jumlah kromosom yang dimiliki setiap sel anak sama persis dengan sel induknya, yaitu diploid (2n).
Pembelahan mitosis memiliki peran penting dalam pertumbuhan, perbaikan, serta regenerasi. Seperti menambah jumlah sel dalam tubuh saat kita tumbuh, membantu memperbaiki jaringan yang rusak, serta memperbarui sel-sel yang sudah tua atau mati.
Meiosis
Pembelahan meiosis menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya (haploid/n). Proses meiosis hanya terjadi di organ reproduksi, yang bertujuan untuk membentuk sel kelamin (sperma dan sel telur). Dalam reproduksi, meiosis akan memastikan keturunan mempunyai kombinasi genetik unik dari orang tuanya.
Proses Pembelahan Sel
Proses pembelahan sel mitosis dan meiosis sangatlah berbeda, meskipun tujuan keduanya adalah pembelahan sel. Inilah perbedaan proses pembelahan sel mitosis dan meiosis.
– Proses Mitosis
Pembelahan sel mitosis memiliki 4 tahap utama, yaitu:
1. Profase
Profase adalah tahap awal dimana kromatin yang tadinya berupa benang-benang halus mulai menebal dan memadat menjadi kromosom, kemudian kromosom mulai menggandakan diri menjadi kromatid. Begitu juga dengan membran inti yang membungkus nukleus mulai menghilang. Hal ini menandakan, bahwa sel bersiap untuk membagi isinya.
2. Metafase
Dalam tahap metafase, kromosom berbaris di tengah-tengah sel, diantara kedua kutub. Benang spindel yang menempel pada sentromer setiap kromosom melalui kinektor menariknya ke tengah sel, memastikan kromosom berada di posisi yang tepat untuk dipisahkan.
3. Anafase
Tahap anafase adalah tahap dimana kromosom ditarik menuju kutub-kutub sel. Kromatid yang awalnya saling terikat pada sentromer sekarang terpisah, bergerak menuju arah kutub sel yang berlawanan dengan bantuan benang spindel.
4. Telofase
Tahap terakhir yaitu telofase. Pada tahap ini, kromosom telah mencapai kutub sel. Bentuknya terlihat seperti menjadi dua membran inti dalam satu sel, hal ini karena adanya pemisah di tengah sel. Setelah pembelahan inti selesai, berlangsunglah pembelahan sitoplasma (sitokinesis) yang menghasilkan dua sel anak identik.
– Proses Meiosis
Pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Berikut ini adalah prosesnya:
1. Meiosis I
a. Profase I
Tahap ini adalah fase paling panjang dan kompleks dalam meiosis. Fase ini terbagi menjadi 5 subfase dibawah ini:
- Leptopen: Kromatin mulai memadat dan tampak seperti benang-benang halus.
- Zigoten: Kromosom homolog mulai berpasangan melalui sinapsis, membentuk pasangan homolog.
- Pakiten: Pasangan homolog membentuk tetrad (4 kromatid), dan terjadi pertukaran antar kromatid nonsaudara (crossing-over) yang menciptakan variasi genetik.
- Diploten: Kompleks sinaptonemal mulai hancur, dan chiasmata (titik crossing-over) terlihat jelas.
- Diakinesis: kromosom semakin memadat, membran inti mulai hancur dan benang spindel terbentuk.
b. Metafase I
Tetrad (pasangan kromosom homolog) berbaris di tengah sel dengan penempatan acak, yang menghasilkan kombinasi genetik baru. Setiap pasangan kromosom homolog (yang terdiri dari dua kromatid) terhubung pada sentromer mereka dan saling berhadapan.
c. Anafase I
Pada tahap ini, tetrad mulai terpisah dan kromosom homolog ditarik oleh benang spindel menuju kutub dengan arah berlawanan. Ini menyebabkan pengurangan jumlah kromosom, sehingga sel anak yang terbentuk memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk.
d. Telofase I
Di sekitar kumpulan kromosom kutub mulai terbentuk membran inti kembali. Sel kemudian membelah menjadi dua sel anak (haploid) melalui proses sitokinesis. Sel kemudian membelah menjadi dua sel anak haploid melalui proses sitokinesis. Setiap sel anak memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk, namun masing-masing kromosom masih terdiri dari dua kromatid saudara.
2. Meiosis II
Meiosis II terjadi setelah Meiosis I, tahap ini dimulai dengan dua sel anak haploid. Tujuan utama Meiosis II adalah untuk memisahkan kromatid saudara dan menghasilkan empat sel haploid yang unik.
a. Profase II
Pada Profase II, kromosom yang terdiri dari dua kromatid mulai memadat dan bergerak ke tengah sel. Membran inti mulai hancur, dan spindle fibers terbentuk. Sentriol yang ada di tiap sel haploid akan membantu membentuk spindle fibers untuk memisahkan kromatid menuju kutub berlawanan.
b. Metafase II
Kromosom berbaris di lempeng metafase yang berada di tengah sel. Setiap kromatid saudara memiliki posisi yang mengarah pada kutub berlawanan dan benang spindel melekat pada sentromer dari kromatid tersebut.
c. Anafase II
Sentromer memisahkan kromatid saudara (yang sebelumnya masih terhubung oleh sentromer) dan kromatid saudara ditarik oleh benang spindel menuju kutub berlawanan. Perpisahan ini memastikan bahwa setiap kromatid yang terpisah akan menjadi kromosom mandiri.
d. Telofase II
Pada tahap ini, masing-masing kutub memiliki kromosom. Benang spindle akan menghilang dan terjadi proses sitokinesis yang menghasilkan 4 anak haploid. Sel-sel ini memiliki setengah jumlah kromosom dibandingkan sel induk awal.
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Agar lebih jelas dalam memahami perbedaan mitosis dan meiosis, dibawah ini disajikan tabel yang memuat perbedaan keduanya berdasarkan jumlah tahap pembelahan, hasil sel anak, jumlah kromosom, lokasi terjadinya, dan fungsi utama.