Pernahkah kamu merasa sudah tahu bagaimana cara mengelola uang tetapi tetap kesulitan dalam mengambil keputusan keuangan? Review buku The Psychology of Money ini akan mengulas beberapa pelajaran penting yang dapat membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik.
Psychology of Money Tentang Apa?
Sebelum membahas lebih dalam, mari kita pahami dulu psychology of money tentang apa. Buku ini berfokus pada bagaimana mindset dan perilaku seseorang berpengaruh terhadap keputusan keuangan. Bisa jadi, masalahnya bukan pada pengetahuan finansial yang kurang, melainkan pada cara kita berpikir dan merespon situasi keuangan. Inilah yang menjadi inti dari review buku The Psychology of Money karya Morgan Housel.
Salah satu gagasan utama dalam The Psychology of Money adalah bahwa cara mengatur uang lebih dipengaruhi oleh pengalaman pribadi daripada teori-teori keuangan. Setiap orang memiliki sejarah, trauma, dan harapan sendiri tentang uang, yang berpengaruh pada keputusan finansial yang akan dibuat.
Pelajaran Penting dari Buku Psychology of Money
1. Manajemen Keuangan Bukan Hanya Tentang Angka
Mungkin kita sering berpikir bahwa manajemen keuangan yang sukses didasarkan pada kecerdasan finansial atau kemampuan menghitung angka yang baik. Namun, The Psychology of Money menekankan bahwa manajemen keuangan banyak dipengaruhi oleh psikologi manusia.
Seseorang terkadang menjadi impulsif dalam mengambil keputusan berdasarkan ketakutan, keserakahan, atau tekanan sosial. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengendalikan emosi serta perilaku dalam mengambil keputusan keuangan, seperti dalam investasi, pengeluaran, dan tabungan.
2. Konsisten Lebih Penting dari Keberuntungan
Orang sering kali terjebak dalam keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang banyak dalam waktu yang relatif cepat atau ‘mengejar peluang emas’ yang muncul sesekali. Tapi strategi seperti ini lebih berisiko tinggi dan seringkali gagal. Menurut Housel, mindset dan perilaku yang lebih penting adalah konsisten dalam membangun keuangan yang sehat, seperti menabung, berinvestasi jangka panjang, dan menghindari keputusan emosional.
Warren Buffet menjadi salah satu contoh di buku ini, bahwa kekayaan luar biasa bukan hanya hasil dari keputusan investasi yang jenius, tetapi juga karena Buffet konsisten berinvestasi sejak muda selama lebih dari setengah abad. Housel menyoroti bahwa proses akumulasi kekayaan adalah marathon, bukan sprint, dan bahwa waktu, kesabaran, serta konsistensi jauh lebih penting daripada keberuntungan sesaat.
3. Stop Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Saat ini, media sosial sering kali menampilkan gaya hidup mewah yang membuat kita merasa jauh tertinggal secara finansial hingga terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain. Dalam buku The Psychology of Money, membandingkan diri dengan orang lain adalah jebakan berbahaya. Lebih baik berfokus pada tujuan finansial pribadi, karena setiap orang memiliki perjalanan finansial yang berbeda, kebutuhan yang berbeda, dan tantangan unik masing-masing.
Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat kita melakukan lebih banyak pengeluaran yang tidak sehat dan membuat keputusan keuangan menjadi terburu-buru.
4. Kelola Risiko: Tahu Batasanmu
Dalam buku ini, Housel menjelaskan bahwa setiap orang memiliki level risiko yang berbeda-beda, tergantung pada situasi hidup, pengalaman masa lalu, dan kemampuan emosional mereka dalam menghadapi ketidakpastian. Penting untuk kita membuat strategi yang lebih konservatif dan terukur agar bisa menghasilkan hasil yang lebih stabil dan aman.
Tidak semua orang perlu mengambil risiko besar untuk mecapai kebebasan finansial. Manajemen keuangan yang baik adalah dengan memahami risiko yang ada dalam keputusan finansial dan mengetahui batasan toleransi kita terhadap risiko.
5. Uang Adalah Alat, Bukan Tujuan Akhir
Dalam buku Psychology of Money menekankan bagaimana cara menggunakan uang untuk membeli waktu dan kebebasan. Bahwa uang harus mendukung kualitas hidup kita, bukan malah menjadi sumber stress atau tujuan akhir. Oleh karena itu, kita harus bisa mengelola uang dengan baik yang memungkinkan kita menjalani hidup sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi.
Cara Mengatur Uang Berdasarkan The Psychology of Money
1. Menabung
Tidak perlu alasan khusus untuk menabung. Boleh saja kamu menabung untuk membeli barang yang kamu suka. Namun, menabung untuk hal-hal yang mustahil diprediksi adalah salah satu alasan terbaik untuk menabung. Kehidupan semua orang dipenuhi kejutan, dan tabungan yang tidak digunakan untuk tujuan apapun adalah pelindung saat kehidupan mengejutkan kita di waktu yang tidak tepat.
2. Hindari Hutang Konsumtif
Prioritaskan untuk menghindari hutang yang digunakan untuk konsumsi karena dapat menjadi beban psikologis yang mempengaruhi kebebasan finansial.
3. Investasi Jangka Panjang
Lebih baik bersabar dan konsisten melakukan investasi jangka panjang dengan risiko yang minim. Hal itu akan memberikan hasil yang lebih baik seiring waktu daripada tergoda oleh keuntungan cepat atau spekulasi pasar.
Kesimpulan
Dalam review buku The Psychology of Money, memberikan kita wawasan baru dengan prespektif berbeda tentang bagaimana mindset kita terhadap uang. Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi kamu yang sedang belajar tentang investasi atau ekonomi, tetapi juga bagi kamu yang ingin memahami psikologi di balik keputusan finansial. Jika ingin manajemen keuangan yang lebih baik dan cara yang lebih efektif untuk mengatur uang, buku ini adalah bacaan wajib untuk kamu!
Pingback: 8 Hal Penting yang Harus Dilakukan di Usia 20-an